RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Enaknya Jadi Penjahat (Napi) di Indonesia

Koran Kedaulatan Rakyat edisi Jum'at, 29 Januari 2009 memuat berita tentang "Boleh, Ruang Karaoke dalam Lapas, Asal....". Dalam berita itu sang Manteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar sedang mengunjungi Rutan Kelas II A Yogyakarta. Seperti biasa saat seorang Menteri sedang melakukan kunjungan, pasti dia memberikan janji-janji untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, janji-janji untuk perbaikan Indonesia kedepan, dan tak kalah pentingnya, biasanya tempat kunjungan diberi "jatah" uang rakyat dengan dalih sumbangan, padahal menurut saya itu hanya untuk citra baiknya saja. Memang tak dipungkiri, sekolah saya dulu juga seperti gitu, mendatangkan tokoh ke sekolah yang intinya untuk menyumbang pembangunan gedung, saat sang tokoh bersalah, tak ada kebencian, yang ada malah kata-kata "yah biarpun dia bersalah, tapi diapernah nyumbang kita lho". Hmmm, enak juga ya kalau punya uang banyak.

Tapi, ada janji yang menurut saya aneh yang di ungkapkan oleh Patrialis Akbar. Pertama, "Kita akan perjuangkan gaji petugas, paling lambat 2011" ujar Patrialis yang katanya guna mengurangi pungli dalam lapas. Hmmm, aneh, kenaikan gaji itu bukan berdasar pertimbangan bahwa memang para petugas itu harus mendapat gaji yang layak, tapi atas dasar supaya tidak ada pungli. Coba dipikir, klo gaji petugas lapas di naikkan gara-gara kemaren ada kasus sidak yang memergoki penjahat kelas kakap mendapat fasilitas mewah, maka, beberapa hari kemudian saya sarankan semua guru di Indonesia berhenti mengajar atau lakukanlah pungutan liar kepada para siswa supaya gaji para guru naik. Para buruh juga saya sarankan supaya kalian semua mogok kerja supaya gaji kalian naik. Bayangkan, klo kebijakan itu sampai dilaksanakan, implikasinya, semua akan menyontoh tindakan para petugas lapas tersebut. Saya bukannya tidak mendukung kenaikan gaji para petugas lapas tersebut, tapi waktu penerapan itu yang tidak tepat. Kenapa ada janji menaikkan saat sudah ada kasus? kenapa tidak sedari dulu dilakukan analisis apakah gaji sipir layak bagi mereka? Kalau dinaikkan karena mereka melakukan pungli, bisa-bisa elemen lain melakukan protes kenaikan gaji dengan cara yang sama. Kalau memang gaji sipir mau dinaikkan, kasih penjelasan kepada mereka bahwa ini bukan karena kasus pungli kemaren, tapi lebih karena mempertimbangkan kebutuhan para sipir. Dan jangan lupa, analisis juga UMR di masing daerah, analisis gaji guru. Jangan hanya menganalisis gaji DPR saja.

Kedua, Patrialis berharap akan ada Universitas yang membukan program sarjana di Lapas, dan juga ada pengusaha yang mau meneripa mantan napi sebagai pegawainya. Jika memang kebijkan tersebut beliau perjuangkan, saya juga akan lebih senang kalau jadi napi. Bayangkan lagi, tujuan mereka dijebloskan kedalam penjara adalah untuk membuat mereka jera, tapi ternyata malah di beri fasilitas. Hmmm...saya tak bisa memahami jalan pikiran Patrialis. Ini benar-benar dari hati nuraninya atau hanya untuk politik pencitraan saja? Ditambah lagi, Patrialis bilang, "Kalau memang dokter merekomendasikan perlu adanya AC di dalam lapas ya tidak apa-apa diadakan AC". Weleh, saya tidak habis pikir apa yang ada di otak Patrialis. Napi tapi dapat fasilitas AC? Bisa-bisa rakyat Indonesia banyak yang ingin jadi Napi. Lagi-lagi, enak juga ya jadi napi.

Ketiga, Patrialis bilang "Masalah ruang karaoke di dalam lapas tidak usah dipersoalkan, asalkan bisa digunakan oleh semua napi". Pernyataan yang aneh keluar lagi dari mulut Patrialis. Rakyat di Indonesia yang baik saja belum tentu mendapatkan fasilitas karaoke, tapi kenapa para napi saja malah disediakan? Pantas saja penjara di Indonesia sangat kekurangan daya tampung. Pasalnya di dalam penjara memang enak. Bisa saja kita meminta diadakan permainan lain asal bisa dinikmati bersama. Lama-lama, akan ada pasti napi yang minta pengadaan PlayStation. Ketiga kalinya saya menyebutkan, jadi napi memang enak.

Negara kita tercinta ini memang lama-lama dikuasasi oleh orang-orang yang aneh. Orang-orang yang suka mengutarakan janji-janji hanya untuk pencitraan dirinya. Bisa-bisanya berjanji akan memberikan fasilitas yang layak kepada para napi. Yang seharusnya jera masuk penjara, bisa jadi malah berubah jadi ketagihan. Yah, semoga Pak Patrialis bisa berfikir lagi sebelum berucap. Saya pikir dia orang cerdas yang mengerti apa yang harus dia lakukan dengan benar. Saya hanya bisa berdoa semoga Patrialis insaf. Terakhir, saya masih berpendapat, "Ternyata enak juga ya jadi Napi."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Nhyo'cCazZrt mengatakan...

untuk point ke-2 saya kurang setuju banget dengan kata "membuat mereka jera",,tidak selamax yg keras harus dilawan dgn yg keras pula,bung,,sekarang visi kami bukan lg MEMBUAT JERA para napi tp MEMASYARAKATKAN mereka agar mereka bisa menjadi manusia mandiri ketika bebas nantix,,itulah mengapa PENJARA berganti nama mnjadi LEMBAGA PEMASYARAKATAN,,

Posting Komentar