RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Penjual Soto


Pagi tadi, tepatnya jam 9an, saya maka soto Surabaya di dekat rumah kontrakan saya. Makan pagi kali ini saya ditemani oleh arif, seorang teman yang berawal dari pertemanan dengan Ibunya yang kemudian mereka saya anggap sebagai keluarga saya sendiri. Mereka selalu baik kepada saya. Tapi bukan itu yang ingin saya kupas pada catatan hari ini.

Yang ingin saya kupas, saat membeli soto, saya bilang “Mas, soto 2 ya…?!!”

Lalu, Mas Penjual Soto bilang, “Iya Mas.”, tapi saat saya berserta arif akan duduk, Mas Penjual Soto itu bilang “Tapi, Nasinya ga ada mas, gimana?”

Saya tergaget, dalam hati saya berucap, “weleh, pie to iki?”, lalu saya bilang, “ya sudahlah mas, ga jadi aja”,, dengan muka agak kesal saya ngeloyor pergi.

Tapi saat saya belum sampai ke motor, tiba-tiba Mas Penjual Soto bilang, “Mas,klo mau saya carikan nasi, tapi tunggu sebentar, gimana?

Sambil berfikir kenapa ga dari tadi, saya bilang, “Ok, saya tunggu mas!”

Lalu saya dan arif mencoba duduk kembali saat Mas Penjual Soto itu mulai mencari tempat penjual nasi. Keganjalan akhirnya muncul kembali saat soto Surabaya sudah tersedia dengan hangat ke depan saya dan arif. Saya memesan minum the hangat 2 gelas, ternyata yang tersedia hanya satu gelas. Huft, saya berfikir, parah sekali ini penjual soto.

Lalu saya bilang air putih saja ga papa mas. Eh, Mas Penjual Soto malah bilang “Aqua gelas ya mas?”

Dengan sangat terpaksa saya mengiyakan. Huft.

Dari kejadian itu, beberapa hal menjadi catatan dalam berbisnis.

Pertama, saat bisnis kita adalah bisnis manufaktur maupun dagang, maka kita harus memanajemen persediaan bahan baku dan barang siap jual. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan.

Kedua, harus ada data statistic tentang catatan permintaan setiap hari agar kita mampu memperkirakan permintaan pada hari yang berjalan. Ini untuk mengatur berapa banyak bahan baku yang perlu kita sediakan pada hari tersebut.

Ketiga, jangan memperlihatkan kondisi keterpurukan bisnis kita kepada konsumen. Namun kita harus terus melayani konsumen dengan kondisi yang prima. Bukan bermaksud untuk membohongi konsumen, tapi supaya konsumen merasa diperlakukan seperti raja. Tapi juga jangan lupa, kita harus bisa mengukur kemampuan kita. Jangan pernah mengatakan bisa kalau kita tidak memiliki kemampuan untuk bisa.
Hari ini mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bersih v.s Kotor

baru kali ini aku beres2 halaman depan kamarku sendiri....mungkin ini hikmah aku pindah ke rumah kontrakan...segalanya harus di urus sendiri...hahahaha!!! Yah meskipun harus kering ne tenggorokan gara2 beres2 tadi, padahal lagi puasa, hahahaha, tapi ada beberapa hal yang aku pelajari..

pertama, bersih itu lebih enak dilihat chuy...daripada kotor...meskipun belum selesai sepenuhnya tapi setidaknya ada perbedaanya...coba deh dilihat ne...
 Foto Sebelum aku bersihin...

halaman depan sebelum aku bersihin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hampa

Di bulan Ramadhan ini, setiap hariku terasa hampa. Jadwal tidak beraturan. Selalu tidur setiap habis sahur, hingga terkadang kebablasan ga shalat subuh. Shalat lima waktupun jarang tepat waktu. Kehidupanku kacau.

Apa sebenarnya yang terjadi padaku?hidupku terasa hampa!!! Mungkini ini karena aku tak dekat dengan_NYA. semoga di sisa waktuku ini aku bisa kembali kepada-NYA dalam keadaan yang tentram....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kapan kematian menjemputku?

Kecelakaan pesawat Polandia, penumpangnya adalah pejabat-pejabat penting Polandia, termasuk Presiden dan Ibu Negara. Kematian yang tak diduga. Entah ini berbentuk konspirasi atau murni kecelakaan. Tapi yang pasti, kematian ini pasti tidak pernah terkirakan oleh sang Presiden.

Aku pun begitu. Kita pun sama. Tak ada yang tau kapan kita di ambil olehNYA. Bisa saja satu detik kedepan kita mati. Satu menit, satu jam, satu bulan, atau bahkan satu tahun lagi kita akan mati. Tak ada yang tahu itu.

Persiapan menuju kematian, kadang tak terpikirkan sama sekali. Setiap saat yang aku lakukan adalah hal-hal yang mungkin sia-sia, terlalu mengejar materi dan derajat. Mungkin itu penting, tapi hanya penting dalam kehidupan dunia. Kehidupan setelah kematian tidak aku fikirkan. Tapi aku percaya bahwa itu ada.

Sudah saatnya aku berpaling dari kehidupan yang sekarang ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Milyar-an uang itu mereka pergunakan untuk apa?

Seandainya aku memiliki banyak uang...ingin banget rasanya bagi2 bareng orang-orang miskin itu....tepi kenapa "mereka" bisa menghabiskan bermilyar2 uang hanya untuk menggelar rapat besar?mampu menghabiskan beratus-ratus juta untuk bersilaturrahmi?aku belum dapat mencerna dan memahami semua itu. Entah ini hanya akibat dari kekerdilan fikiranku atau hanya sebuah kerisihan semata karena aku juga turut memanfaatkan rapat besar itu?atau hanya orientasiku yang selalu mengukur semua dengan uang?

Terlalu megah, itu saja pikiranku. Kenapa tidak mencoba dengan sederhana saja? Sederhana tapi bisa maksimal dalam menghasilkan. Ah, tapi lagi-lagi aku belum begitu matang dalam konsep ini. Aku sebenarnya ingin sederhana saja....tak ada lagi orang miskin di negara ini, smentara yang lain dengan enaknya menghamburkan uang. Tapi, itu hanya selalu ada pada dataran idealismeku saja...kapan itu menjadi realitas?aku tidak tahu...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS